Kekurangan Testosteron: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan dengan Testoultra

Kekurangan testosteron pada pria, yaitu Kadar testosteron yang rendah dapat memengaruhi libido serta kemampuan tubuh untuk memproduksinya. Kekurangan hormon seks pria memiliki efek negatif pada seluruh organisme dan kualitas hidup. Kadar testosteron yang rendah dapat ditandai dengan beberapa gejala.

Masalah ini dapat diobati dengan obat-obatan pada tahap awal. Namun, seiring dengan berlanjutnya defisiensi testosteron, lebih banyak masalah akan muncul dan harga diri serta kesejahteraan pria akan menurun.

TestoUltra adalah Suplemen Alami terbaik untuk Pria: TestoUltra Test

Apa yang dimaksud dengan Kekurangan Testosteron?

Keseimbangan hormon pria dipengaruhi oleh testosteron, yang juga penting bagi wanita. Kekurangan testosteron, yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon, diklasifikasikan sebagai suatu kondisi. Kekurangan dapat menyebabkan penurunan ukuran testis, serta inkontinensia seksual dan impotensi pada beberapa pria.

Kekurangan testosteron juga dapat mempengaruhi wanita. Mereka mungkin mengalami penurunan libido dan rambut rontok, serta depresi jangka panjang, seperti halnya pria. Pengobatan defisiensi testosteron sangat penting. Sangat penting untuk memahami akar penyebab masalah dan tidak hanya mengobati gejalanya.

Apa Tanda Kekurangan Testosteron?

Sebagian besar kekurangan testosteron terjadi antara usia 60 dan 70 tahun. Seiring bertambahnya usia, kadar hormon menurun dan produksi hormon seks meningkat. Kekurangan ini hanya mempengaruhi 1 persen pria, sementara itu mempengaruhi 12 persen pria berusia di atas 60 tahun.

Andropause adalah kekurangan testosteron yang berkaitan dengan usia. Hal ini mirip dengan menopause pada wanita. Namun, ini adalah sesuatu yang dapat diobati.

Di Apotek ini Anda akan menemukan TestoUltra Original: TestoUltra Farmacy

Penyebab Lain Kekurangan Testosteron

Tingkat hormon dipengaruhi oleh penurunan hormon seks terkait usia. Stres dan kurang tidur adalah penyebab lain dari penurunan hormon penting ini. Orang yang kelebihan berat badan lebih sering mengalami gejala-gejala ini dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal.

Telah diketahui bahwa nutrisi memiliki efek jangka panjang pada kadar hormon. Pola makan yang buruk dapat menyebabkan kekurangan testosteron. Hal ini dapat diatasi dengan mengubah pola makan dan menghilangkan penyebabnya.

Minum Alkohol dan Penyalahgunaan Narkoba: Alkohol dan obat-obatan dapat meningkatkan kadar kortisol, dan menyebabkan penurunan testosteron. Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan yang tidak dapat ditarik kembali akan menghancurkan enzim yang bertanggung jawab untuk itu. Terlalu banyak mengonsumsi zat-zat ini dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada testis Anda, dan berpotensi menyebabkan impotensi.

Tidak aktif: Kekurangan testosteron dapat disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik. Ini dapat mencakup pekerjaan yang banyak duduk atau pekerjaan lain yang membutuhkan banyak gerakan. Telah terbukti bahwa orang yang tidak aktif dua kali lebih mungkin mengalami penurunan produksi hormon dan menderita gejala-gejala seperti kekurangan testosteron.

Kurang Tidur: Pria muda sangat rentan terhadap penurunan testosteron hingga 15 persen. Penelitian menunjukkan bahwa pria yang tidur kurang dari lima jam per malam selama seminggu cenderung memiliki kadar testosteron yang rendah.

Stres: Seperti halnya alkohol dan obat-obatan, stres juga dapat mendorong produksi kortisol. Hormon ini bertanggung jawab atas kekurangan testosteron. Hormon ini mendorong produksi yang lebih rendah secara stabil, bersama dengan semua efek sampingnya. Kadar testosteron Anda hanya dapat kembali normal jika Anda menghentikan pemicu stres.

Kegemukan: Testosteron rendah adalah penyebab utama kelebihan berat badan. Obesitas dan diabetes dapat memicu reaksi berantai pada pria berusia di atas 40 tahun. Saat kadar testosteron menurun, ketidakseimbangan hormon menyebabkan obesitas.

Disini kamu bisa membeli TestoUltra dengan harga terbaik: TestoUltra Beli